Assalamualaikum :)
yeyy, kali ini saya akan bahas salah satu dari wali songo, yaitu Sunan Bonang. pada penasaran gk dengan biografi sunan bonang? yuk kita bahas ^_^
yeyy, kali ini saya akan bahas salah satu dari wali songo, yaitu Sunan Bonang. pada penasaran gk dengan biografi sunan bonang? yuk kita bahas ^_^
Biografi Sunan Bonang
Tanggal lahir :
1465 M
Orang tua :
Ayah = Sunan Ampel
Ibu =
Nyai Ageng Manila
Daerah dakwah penyebaran Islam : desa kecil Bonang,
Lasem, Jawa Timur
Media dakwah penyebaran Islam : media kesenian yang disukai masyarakat. Seperti
Sastra, tembang Lagu, gamelan Jawa, Pewayangan
Peninggalan Sunang Bonang : Pasujudan Sunan Bonang, tembang lagu Tombo
Ati, tasawwuf berjudul Tanbihul Ghofilin.
Wafat :
1525 M
Sunan
Bonang dilahirkan pada tahun 1465, dengan nama Raden Maulana Makdum Ibrahim.
Dia adalah putra Sunan Ampel dan Nyai Ageng Manila. Bonang adalah sebuah desa
di kabupaten Rembang. Nama Sunan Bonang diduga adalah Bong Ang sesuai nama
marga Bong seperti nama ayahnya Bong Swi Hoo alias Sunan Ampel.
Sunan Bonang dikabarkan juga memiliki hubungan darah dengan
Nabi Muhammad SAW. Berikut ini adalah silsilah Sunan Bonang hingga sampai Nabi
Muhammad SAW.
Sunan Bonang (Makdum Ibrahim) bin Sunan Ampel (Raden Rahmat)
bin Sayyid Ahmad Rahmatillah bin Maulana
Malik Ibrahim bin Syekh Jumadil Qubro (Jamaluddin Akbar Khan) bin Ahmad
Jalaluddin Khan bin Abdullah Khan bin Abdul Malik Al-Muhajir (dari Nasrabad,
India) bin Alawi Ammil Faqih (dari Hadramaut) bin Muhammad Sohib Mirbath (dari
Hadramaut) bin Ali Kholi’ Qosam bin Alawi Ats-Tsani bin Muhammad Sohibus
Saumi’ah bin Alawi Awwal bin Ubaidullah bin Muhammad Syahril Ali Zainal ‘Abidin
bin Hussain bin Ali bin Abi Thalib (dari Fatimah az-Zahra binti Muhammad SAW)
Karya sastra
Ajaran
Sunan Bonang berintikan ‘Cinta’ (‘Isyq). Sangat mirip dengan Jallaludin Rumi.
Menurut Bonang, cinta sama dengan Iman, pengetahuan intuitif (makrifat) dan
kepatuhan kepada Allah SWT. atau haq al yaqqin. Ajaran tersebut disampaikannya
secara popular melalui media kesenian yang disukai masyarakat.
Sunan
Bonang banyak mengubah sastra terbentuk suluk atau tembang tamsil. Antara lain
Suluk Wijil yang dipengaruhi kitab Al Shidiq karya Abu Sa’id Al Khayr. Sunan
Bonang juga mengubah tembang “Tamba Ati” menjadi “Tombo Ati” yang kini masih
sering dinyanyikan orang.
Ada
pula juga sebuah karya sastra dalam bahasa Jawa yang dahulu diperkirakan
merupakan karya Sunan Bonang dan oleh ilmuwan Belanda seperti Schrieke disebut Het Boek Van Bonang atau buku (sunan)
Bonang. Tetapi oleh G.W.J Drewes, seorang pakar Belanda lainnya, dianggap bukan
karya Sunan Bonang melainkan dianggapkan sebagai karyanya.
Dia
juga menulis sebuah kitab yang berisikan tasawwuf berjudul Tanbihul Ghofilin.
Kitab setebal 234 halaman ini sudah sangat popular dikalangan para santri.
Sunan
Bonang juga mengubah gamelan Jawa yang saat itu kental dengan estetika Hindu,
dengan memberi nuansa baru. Dialah yang menjadi Kreator gamelan Jawa seperti
sekarang, dengan menambahkan instrumen Bonang. Gubahahannya ketika itu memiliki
nuansa dzikir yang mendorong kecintaan pada kehidupan transedental (Alam
Malakut). Tembang “Tombo Ati” adalah salah satu karya Sunan Bonang.
Dalam
pementasan pewayangan, Sunan Bonang adalah dalang yang piawai membius
penontonnya. Kegemarannya adalah mengubah lakon dan memasukkan tafsir-tafsir
khas Islam. Kisah perseteruan Pandawa-Kurawa.
Keilmuan
Sunan
Bonang juga terkenal dengan ilmu kebathinannya. Ia mengembangkan ilmu (dzikir)
yang berasal dari Rasulullah SAW, kemudian dia kombinasi dengan keseimbangan
pernafasan yang disebut dengan rahasia Alif Lam Mim yang artinya hanya Allah
SWT. yang tahu. Sunan Bonang juga menciptakan gerakan-gerakan fisik atau jurus
yang Dia ambil dari seni bentuk huruf Hijaiyyah yang berjumlah 28 huruf dimulai
dari huruf Alif dan diakhiri huruf Ya’. Ia menciptakan Gerakan fisik dari nama
dan symbol huruf Hijaiyyah adalah dengan tujuan yang sangat mendalam dan penuh
dengan makna, secara awam penulis artikan yaitu mengajak murid-muridnya untuk
menghafal huruf Hijaiyyah dan nantinya setelah mencapai tingkatnya diharuskan baca
dan memahami isi Al-Qur’an. Penekanan keilmuan yang diciptakan oleh Sunan
Bonang adalah mengajak murid-muridnya untuk melakukan Sujud atau Sholat dan
dzikir. Hingga sekarang ilmu yang diciptakan oleh Sunan Bonang masih
dilestarikan di Indonesia oleh generasinya dan diorganisasikan dengan nama
Padepokan Ilmu Sujud Tenaga Dalam Silat Tauhid Indonesia.
Wafat
Sunan Bonang wafat pada tahun 1525 M, dan saat ini makam
aslinya berada di Desa Bonang. Akan tetapi saat ini yang sering diziarahi
adalah makam yang Di Tuban.
Komentar
Posting Komentar